OLEH : SAINAL BAKRI HAMID, M.M.Kes, M.Si
Pada zaman Nabi Ibrahim, hiduplah seorang raja yang bernama
Nimrud/Namrud. Nimrud adalah seorang raja yang dzalim. Pada suatu
ketika, dia berkeinginan untuk melawan Tuhan. Dia berkata “Jika Tuhan
benar-benar ada, maka aku akan melawannya.”
Raja Nimrud punya pasukan yang banyak. Pada suatu hari, dia berkata
“Wahai pasukanku! Berkumpullah! Kita akan menyatukan panah kita dan
menembakkannya ke langit, karena Ibrahim mengaku-ngaku bahwa Tuhannya
menurunkan wahyu dari sana!" Jadi dia mengumpulkan seluruh pasukannya
dan berteriak lantang ke langit “Ayolah! Kau mengaku diri-Mu Allah, jika
Kau ada, maka aku menantangmu!” Jadi raja yang dzalim ini menantang
Allah.
Kemudian mereka menembakkan ribuan panah dan Nimrud berkata “Ayo, datanglah! Datang dan lawan aku! Dimana diri-Mu?”
Tiba-tiba Allah Azza wa Jalla mengirimkan ribuan nyamuk yang memenuhi
segala penjuru. Para pasukan lari kocar-kacir dan Nimrud juga berlari
mencari perlindungan.
Tiba-tiba seekor nyamuk ada di hidung Nimrud dan tanpa sengaja dia
menghisap nyamuk itu, sehingga nyamuknya masuk ke dalam hidungnya. Allah
membuat nyamuk itu tetap hidup dan nyamuk itu pun masuk ke dalam
otaknya.
Setiap kali nyamuk itu menghisap darah, maka dia menepuk kepalanya
sendiri, sehingga nyamuk itu berhenti dan dia merasa sedikit lega.
Ketika nyamuk itu merasa lapar lagi dan menghisap darah, dia menepuk
kepalanya lagi. Pada akhirnya dia merasa lelah menepuk kepalanya. Dia
menyuruh pasukannya “Tetaplah di sampingku dengan tongkat ini.” Nyamuk
itu terus berdengung dalam kepalanya sehingga dia marah, jadi dia
memerintahkan penjaganya “Pukul aku!” Kemudian penjaganya memukulnya dan
dia bisa beristirahat untuk sejenak. Ketika nyamuk itu berdengung lagi,
dia berkata “Pukul aku lagi!” sehingga pasukannya memukulnya. Pasukan
itu terus disisinya memukul sang raja.
Hari demi hari berlalu dan sang raja merasa sangat terganggu karena
suara nyamuk di dalam kepalanya. Sementara pasukan yang memegang tongkat
itu sudah muak karena dia harus memukulnya berulang kali. Dan kali ini
dengungnya tidak berhenti sampai pasukannya memukulnya agak keras. Jadi
raja ini menerima banyak pukulan karena nyamuk yang ada di dalam
kepalanya.
Pada akhirnya si pasukan berpikir, “Sudah cukup. Biarkan aku mencoba
membunuh nyamuk itu.” Jadi dia memukul sang raja dengan begitu keras,
sampai-sampai Nimrud terjatuh ke lantai. Ternyata dia tewas karena
pasukannya memukul terlalu keras.
Inilah yang terjadi kepada orang-orang yang menantang Allah. Raja Nimrud
yang mempunyai banyak pasukan telah tewas hanya karena seekor nyamuk.